Tetaplah Berjuang, Walaupun Pada Akhirnya Kamu Akan Menemui Saat Dimana “Mencintai Tak Harus Memiliki” Menjawab Semuanya
Kamu
mungkin sering mendengar kalimat bahwa setiap orang yang merasakan cinta kepada
seseorang, maka ia tidak harus memilikinya untuk sekadar menunjukkan rasa
cintanya. Cinta tidak harus memiliki, cinta hanya butuh orang yang disayangi
behagia, entah dengan siapa. Dengan kata lain itu bisa diartikan sebagai
ikhlas. Namun, apakah hal tersebut memang benar demikian?
Think
again!
Kadangkala
ketika kita mencintai seseorang, kita tentu memiliki rasa untuk memilikinya,
mendekapnya erat untuk memberikan perlindungan kepadanya. Namun, ketika ia
lebih memilih orang lain—yang entah siapa itu, bagaimana sikapnya, bagaimana
perasaannya, bagaimana isi hatinya, kita tak tak pernah tahu—maka kita harus
menanamkan sugesti bahwa mencintai tak harus memiliki.
Jika
diperhatikan sekilas, sikap tersebut memang suatu keputusan yang sangat
bijaksana. Membiarkan dia berbahagia dengan orang lain yang jauh lebih
dicintainya, daripada harus memaksakan kehendak kita dan membuatnya menjadi
sengsara. Ditambah lagi adanya embel embel tambahan bahwa bersikap ikhlas
merupakan cara yang cukup baik untuk menciptakan kebahagiaan.
Tapi,
pernahkah kamu berpikir bahwa terkadang kita terlalu cepat menyimpulkan suatu
hal. “Tidak harus memiliki” bukan berarti mengarahkan kita pada sikap pengecut
atau pasrah pada keadaan dan merelakan ia pergi bersama dengan orang lain. Ada
satu tahap yang telah kita lupakan, tahap perjuangan. Setiap orang membutuhkan
perjuangan untuk mendapatkan sesuatu. Dan itu harus kita tanamkan kuat kuat
pada hati dan pikiran kita.
Tetaplah Berjuang, Walaupun Pada Akhirnya Kamu Akan Menemui Saat Dimana “Mencintai Tak Harus Memiliki” Menjawab Semuanya. |
Berjuang
Bukan Berarti Memaksa
Jika
kita telah berjuang sepenuh hati untuk bisa memiliki seseorang yang kita
cintai, namun orang tersebut tidak memberikan respon yang positif maka saat
itulah kita baru bisa mundur secara teratur. Bukan mundur untuk memberikan
kesempatan kepada orang lain, namun memberikan kesempatan kepada orang yang
kita cintai berjuang untuk menemukan orang yang dapat membehagiakannya. Kita
tidak boleh memaksakan kehendak kita untuk memiliki, bahkan kalaupun cinta yang
kita miliki jauh lebih besar daripada apa pun sekalipun.
Akhirnya
dititik inilah kita akan paham bahwa “mencintai tak harus memiliki” bukanlah
sekadar kata kata untuk mengembalikan kebesaran hati kita yang sedang dirundung
duka akibat kehilangan orang yang dicintai yang telah menentukan pilahannya.
“Mencintai tak harus memiliki” adalah suatu saat di mana kita telah
memperjuangkan segalanya, dan kita juga telah memberikan kesempatan kepada
orang yang kita cintai untuk memperjuangkan cintanya, namun tidak pernah
mendapati satu titik yang sama. Itulah saatnya untuk ikhlas menuruti rencana
indah yang telah ditetapkan oleh Tuhan.
http://www.planetfantasi.xyz/2015/09/alasan-alasan-kenapa-seorang-bad-boy.html?showComment=1469277459696#c7813439136201437526
ReplyDelete